Recent Post

MUNAS X IHAMAFI

Bertempat di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Kaliurang,Yogyakarta

Kebersamaan Mahasiswa Fisika

Munas IHAMAFI X di UGM,Yogyakarta

MUNAS X IHAMAFI

Kebersamaan dalam Keberagaman

SELAMAT DATANG DI OFFICIAL WEBSITE IHAMAFI

Monday, April 4, 2011

MUNAS XI IHAMAFI - SEMARANG

Kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) XI Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia (IHAMAFI) akan dilaksanakan pada :
Hari : Senin - Sabtu
Tanggal : 23 - 28 Mei 2011
Tempat : Kampus UNNES, IKIP PGRI, UNDIP, Semarang – Jawa Tengah.

GAMBARAN UMUM KEGIATAN
1. Musyawarah Nasional XI IHAMAFI

Musyawarah Nasional XI IHAMAFI adalah forum tertinggi dan paling strategis bagi organisasi Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia. Musyawarah Nasional berwenang menentukan arah organisasi termasuk di antaranya mengubah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga jika diperlukan, menyusun program-program terkontekstual, dan menentukan atau memilih pengurus baru.

2. Seminar Nasional
Seminar Nasional merupakan ajang diskusi kritis-konstruktif tentang fisika dan peranannya dalam masyarakat sebagai upaya meningkatkan eksistensi ilmu fisika diberbagai bidang. Tema Seminar Nasional adalah “Pendidikan Sains yang Terintegrasi dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat dan Mahasiswa yang Peduli Lingkungan Hidup”.

3. Pemecahan Rekor MURI
Pemecahan Rekor MURI merupakan serangkaian kegiatan Musyawarah Nasional XI IHAMAFI. Acara ini bertujuan untuk memecahkan rekor muri dalam hal pembuatan replika kepulauan nusantara dengan menggunakan “simcard provider telekomunikasi “ terbanyak yaitu dengan menggunakan 20.000 simcard dengan ukuran kepulauan yang dibentuk adalah sebesar 5 x 2,5 m2.

4. Gelar Karya Mahasiswa Fisika Indonesia
Gelar Karya Mahasiswa Fisika Indonesia merupakan suatu pameran hasil-hasil karya mahasiswa fisika yang dibawa oleh setiap perwakilan universitas yang mengikuti Munas XI Ihamafi di Semarang. Acara ini dilaksanakan bersamaan dengan serangkaian kegiatan pembukaan Musyawarah Nasional XI Ihamafi dan Seminar Nasional.

5. Simposium
Dalam serangkaian kegiatan Musyawarah Nasional XI IHAMAFI ini diadakan acara Simposium. Setiap peserta Munas XI Ihamafi diwajibkan membawa suatu hasil karya mahasiswa dalam bentuk produk jadi yang akan dipamerkan pada acara Gelar Karya Mahasiswa Fisika Indonesia dalam serangkaian kegiatan pembukaan Munas XI dan Seminar Nasional.

6. Bakti Masyarakat
Sebagai wujud nyata kepedulian mahasiswa fisika khususnya peserta Munas XI IHAMAFI terhadap sosial dan masyarakat, maka diadakan sebuah kegiatan pengabdian dengan sasaran para anak jalanan di Yayasan Setara di jalan Menoreh, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

7. Fieldtrip
Acara Fieldtrip merupakan media untuk memperkenalkan objek wisata dan kebudayaan Kabupaten Semarang khususnya dan provinsi Jawa Tengah umumnya kepada mahasiswa fisika dari berbagai wilayah se-Indonesia. Disamping itu dengan mengunjungi wisata alam dan budaya juga akan melatih peserta Musyawarah Nasional untuk menghargai alam dan budaya Indonesia serta menjaganya.

PENEMUAN TERBARU YANG MENGGEGERKAN TEORI FISIKA MODERN

Belum lama berselang, tepatnya tanggal 5 Juni yang lalu, suatu berita besar iptek muncul dari sebuah konperensi fisika “Neutrino 98″ yang berlangsung di Jepang. Neutrino, salah satu partikel dasar yang jauh lebih kecil daripada elektron, ternyata memiliki massa, demikian laporan dari suatu tim internasional yang tergabung dalam eksperimen Super-Kamiokande. Tim ahli-ahli fisika yang terdiri dari kurang lebih 120 orang dari berbagai negara termasuk AS, Jepang, Jerman, dan Polandia tersebut melakukan penelitian terhadap data-data yang dikumpulkan selama setahun oleh sebuah laboratorium penelitian neutrino bawah tanah di Jepang.

Jika laporan ini terbukti benar dan dapat dikonfirmasi kembali oleh tim lainnya maka akan membawa dampak yang sangat luas terhadap beberapa teori fisika, terutama pembahasan mengenai interaksi partikel dasar, teori asal mula daripada alam semesta ini serta problema kehilangan massa (missing mass problem) maupun teori neutrino matahari.

Neutrino, atau neutron kecil, adalah suatu nama yang diberikan oleh fisikawan dan pemenang hadiah Nobel terkenal dari Jerman: Wolfgang Pauli. Neutrino adalah partikel yang sangat menarik perhatian para fisikawan karena kemisteriusannya. Neutrino juga merupakan salah satu bangunan dasar daripada alam semesta yang bersama-sama dengan elektron, muon, dan tau, termasuk dalam suatu kelas partikel yang disebut lepton. Lepton bersama-sama dengan enam jenis partikel quark adalah pembentuk dasar semua benda di alam semesta ini.

Ditemukan secara eksperimental pada tahun 1956 (dalam bentuk anti partikel) oleh Fred Reines (pemenang Nobel fisika tahun 1995) dan Clyde Cowan, neutrino terdiri dari 3 rasa (flavor), yakni: neutrino elektron, neutrino mu dan neutrino tau. Neutrino tidak memiliki muatan listrik dan selama ini dianggap tidak memiliki berat, namun neutrino memiliki antipartikel yang disebut antineutrino. Partikel ini memiliki keunikan karena sangat enggan untuk berinteraksi. Sebagai akibatnya, neutrino dengan mudah dapat melewati apapun, termasuk bumi kita ini, dan amat sulit untuk dideteksi.

Diperkirakan neutrino dalam jumlah banyak terlepas dari hasil reaksi inti pada matahari kita dan karenanya diharapkan dapat dideteksi pada laboratorium di bumi. Untuk mengurangi pengaruh distorsi dari sinar kosmis, detektor neutrino perlu ditaruh di bawah tanah. Dengan mempergunakan tangki air sebanyak 50 ribu ton dan dilengkapi dengan tabung foto (photomultiplier tube) sebanyak 13 ribu buah, tim Kamiokande ini menemukan bahwa neutrino dapat berosilasi atau berganti rasa. Karena bisa berosilasi maka disimpulkan bahwa neutrino sebenarnya memiliki massa.

Penemuan ini sangat kontroversial karena teori fisika yang selama ini kerap dipandang sebagai teori dasar interaksi partikel, yakni disebut teori model standard, meramalkan bahwa neutrino sama sekali tidak bermassa. Jika penemuan neutrino bermassa terbukti benar maka boleh jadi akan membuat teori model standard tersebut harus dikoreksi.

Penemuan neutrino bermassa juga mengusik bidang fisika lainnya yakni kosmologi. Penemuan ini diduga dapat menyelesaikan problem kehilangan massa pada alam semesta kita ini (missing mass problem). Telah sejak lama para ahli fisika selalu dihantui dengan pertanyaan: Mengapa terdapat perbedaan teori dan pengamatan massa alam semesta? Jika berat daripada bintang-bintang, planet-planet, beserta benda-benda alam lainnya dijumlahkan semua maka hasilnya ternyata tetap lebih ringan daripada berat keseluruhan alam semesta.

Para ahli fisika menganggap bahwa terdapat massa yang hilang atau tidak kelihatan. Selama ini para ahli tersebut berteori bahwa ada partikel unik yang menyebabkan selisih massa pada alam semesta. Namun teori semacam ini memiliki kelemahan karena partikel unik yang diteorikan tersebut belum pernah berhasil ditemukan.

Dari hasil penemuan tim Kamiokande ini dapat disimpulkan bahwa ternyata partikel unik tersebut tidak lain daripada neutrino yang bermassa.

Menurut teori dentuman besar (Big Bang) alam semesta kita ini bermula dari suatu titik panas luar biasa yang meledak dan terus berekspansi hingga saat ini. Fisikawan Arno Penzias dan Robert Wilson (keduanya kemudian memenangkan hadiah Nobel fisika tahun 1978) pada tahun 1965 menemukan sisa-sisa gelombang mikro peninggalan dentuman besar yang sekarang telah mendingin hingga suhu sekitar 3 Kelvin. Namun salah satu hal yang masih diperdebatkan adalah masalah ekspansi alam semesta itu sendiri. Apakah hal ini akan terus menerus terjadi tanpa akhir? Penemuan neutrino bermassa diharapkan akan bisa menjawab pertanyaan yang sulit ini.

Bayangkan suatu neutrino yang sama sekali tidak bermassa, seperti yang diperkirakan selama ini. Gaya gravitasi tentu tidak akan berpengaruh sama sekali pada partikel yang tidak memiliki berat. Namun apa yang terjadi jika neutrino ternyata memiliki berat? Dalam jumlah yang amat sangat banyak neutrino-neutrino ini tentu akan bisa mempengaruhi ekspansi alam semesta. Tampaknya ada kemungkinan ekspansi alam semesta suatu saat akan terhenti dan terjadi kontraksi atau penciutan kembali jika ternyata neutrino memiliki massa.

Terakhir masih ada satu lagi problem fisika yang akan diusik oleh hasil penemuan ini yaitu problem neutrino matahari, dimana terjadi selisih jumlah perhitungan dan pengamatan neutrino yang dihasilkan oleh matahari kita.

Untuk keabsahan penemuan ini tim internasional dari eksperimen super Kamiokande dalam laporannya juga mengajak tim-tim saintis lainnya untuk mengkonfirmasi penemuan mereka. Namun menurut pengalaman di masa lalu, laporan osilasi neutrino dan neutrino bermassa selalu kontroversi dan jarang bisa dikonfirmasi kembali.

Untuk sementara ini para ahli harus sabar menunggu karena eksperimen semacam ini hanya bisa dilakukan oleh segelintir eksperimen saja di seluruh dunia. Yang pasti jika hasil penemuan ini memang nantinya terbukti benar maka jelas dampaknya akan sangat terasa pada beberapa teori fisika modern. (Sumber : http://www.forumsains.com)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More